Monday, August 1, 2011

Komponent Studio Rekaman Digital

DAW: DAW ( Digital Audio Workstation ) adalah sebuah sistem rekaman berbasis computer yang di rancang untuk menggantikan studio rekaman tradisional. DAW memiliki segala kemampuan dari studio rekaman tradisional seperti multi track recording dan playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing seperti compressor, reverb, dan EQ.

DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non destructive editing, vocal correction, drum replacement, amp simulator, dsb.

Studio berbasis DAW terdiri atas 5 komponen utama yaitu:

1. Computer. Computer berfungsi sebagai “host�dari Multi Track Software, dan Audio Converter. Computer juga menyediakan processing power yang diperlukan untuk operational audio dan plug in. Computer untuk DAW memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan computer kantoran atau game. Beberapa spesifikasi tambahan adalah:


•Tingkat kebisingan yang rendah
•Operating System yang di set untuk penggunaan software audio
•Hard Disk yang memiliki cluster size lebih besar
•Sound Card on-board yang dimatikan untuk mencegah conflict
•dsb

2. Multi Track Software. Disini adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, EQ, amp simulator, drum replacement, dsb. Beberapa Software yang banyak digunakan adalah:

•Pro Tools
•Cubase / Nuendo
•Sonar
•Digital Performer
•Logic
•dsb

3. Audio Converter. Berfungsi untuk merubah signal analog menjadi digital, juga kebalikan nya yaitu digital menjadi analog. Converter yang kita maksud disini berbeda dengan sound card kebanyakan yang sering dipakai untuk rumahan atau game. Perbedaan adalah:

•Memiliki input yang lebih banyak untuk dapat merekam beberapa instrument secara bersamaan. Biasanya antara 4 hingga 12 input.
•Bisa di link. Apabila satu buah converter tak mencukupi, maka beberapa buah converter dapat di link untuk menyediakan input yang lebih banyak.
•Dapat merekam dengan sample rate yang lebih tinggi.
•Memiliki bit resolution / dynamic range yang lebih baik. Rata-rata converter audio saat ini memiliki noise floor sekitar – 115 dBFS.
•Memiliki fitur “Free Latency Monitoring�. Fitur ini bisa diibaratkan seperti mixer yang berada di sound card, sehingga audio dikeluarkan lagi sebelum di proses oleh multi track software. Keuntungan nya adalah latency ( keterlambatan ) yang sangat kecil, bahkan terkadang tidak ada sama sekali. Dalam zero latency monitoring, yang di dengar adalah signal sebelum diproses.

4. Microphone. Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suara di udara menjadi variasi voltase yang nanti nya akan dirubah menjadi data digital oleh converter.

5. Speaker Monitor. Yang dimaksud disini adalah speaker yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering. Speaker flat ini berbeda dengan speaker rumahan, memiliki frequency response yang merata dari 30 Hz – 20 kHz. Dengan khttp://www.blogger.com/img/blank.gifata lain, speaker jenis ini jujur dalam me-reproduksi hasil mixing anda. Inilah yang diperlukan seorang Sound Engineer phttp://www.blogger.com/img/blank.gifada saat mixing. Yaitu mendapatkan gambaran akurat dari frequency berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila spehttp://www.blogger.com/img/blank.gifaker yang anda gunakan untuk mixing tihttp://www.blogger.com/img/blank.gifdak flat, maka telinga anda akan “tertipu� oleh speaker dan tidak dapat menentukan frequency dengan tepat
__________________
TOKO DOLPHINDAW
Ready stock segala merek peralatan recording
Visit www.dolphindaw.com

Review Software yang biasa digunakan :
Pro tools
Nuendo
Sonar
Digital Performer
Logic

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India